Tanaman Asoka x-10
Asoka

Gambar : Identitas:Tanaman Asoka dikenal dengan nama ilmiah yang berbeda tergantung jenisnya, namun yang paling umum dikenal adalah dari genus Saraca dan Ixora. Berikut identitas umum dan klasifikasi ilmiah dari dua genus yang sering disebut sebagai "Asoka" atau "Soka" di Indonesia: 1. Asoka Sejati (Pohon Asoka) Ini adalah pohon yang dikenal dalam tradisi Hindu sebagai pohon suci, yang nama latinnya berarti "tanpa duka" (dari bahasa Sanskerta a-soka). Nama Ilmiah (Spesies): Saraca asoca (Sinonim: Saraca indica) Famili: Fabaceae (Suku Polong-polongan), subfamili Detarioideae Habitus: Pohon tegak, berkayu keras, bisa mencapai tinggi hingga 7 meter. Daun: Majemuk, berbentuk oval/lonjong berujung lancip. Bunga: Majemuk, bergerombol, berwarna cerah seperti merah, jingga, atau kuning. Bunga sering mekar pada bulan tertentu dan mengeluarkan aroma wangi di malam hari. Akar: Tunggang. 2. Asoka/Soka (Tanaman Hias Populer) Jenis ini lebih umum dijadikan tanaman hias perdu di taman dan sering disebut juga sebagai Kembang Jarum di Indonesia. Nama Ilmiah (Genus): Ixora sp. (Contoh spesies: Ixora coccinea, Ixora chinensis, Ixora javanica) Famili: Rubiaceae Habitus: Perdu tegak, berkayu, tinggi umumnya 1-4 meter, percabangan banyak (simpodial). Daun: Tunggal, berhadapan, bentuk lonjong memanjang, ujung tumpul hingga meruncing, berwarna hijau tua mengkilap. Bunga: Majemuk, bergerombol padat menyerupai payung terbuka, warna sangat beragam (merah, kuning, jingga, merah muda, putih). Setiap bunga kecil berbentuk tabung dengan 4 mahkota terbuka di ujungnya, mirip jarum saat masih kuncup. Akar: Tunggang. Kesimpulan: Ketika orang Indonesia menyebut tanaman "Asoka" atau "Soka", kemungkinan besar yang dimaksud adalah tanaman hias dari genus Ixora (Soka/Kembang Jarum) karena popularitasnya sebagai tanaman hias perdu dengan bunga yang berwarna-warni dan mekar sepanjang tahun. Sedangkan Saraca asoca adalah Pohon Asoka sejati yang lebih besar dan memiliki nilai historis/religius.Asal-Usul:Bunga asoka berasal dari India dan kawasan Asia Selatan dan Tenggara seperti Sri Lanka, dengan nama asoka berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "bebas dari duka" atau "tanpa kesedihan". Tanaman ini telah lama dianggap suci dan memiliki makna spiritual yang dalam dalam budaya Hindu dan Buddha, sering dikaitkan dengan mitologi dan upacara keagamaan. Asal-usul dan penyebaran: India sebagai pusatnya: Bunga asoka adalah tanaman asli India dan tumbuh melimpah di sana, terutama di wilayah Himalaya, serta merupakan bagian penting dari sejarah dan budaya India. Penyebaran ke Asia: Dari India dan Sri Lanka, bunga asoka tersebar luas ke seluruh daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan negara-negara lainnya di Asia. Makna dan nilai budaya: Simbol kebahagiaan: Dalam bahasa Sanskerta, "Asoka" berarti "tanpa kesedihan". Keindahan warnanya yang cerah diyakini dapat membawa perasaan bahagia dan ketenangan, seperti yang disebutkan oleh athaya.co.id. Kaitan dengan mitologi Hindu: Bunga ini memiliki kaitan erat dengan mitologi dan tradisi agama Hindu. Ada kepercayaan bahwa bunga ini mekar indah saat Ratu Maya, ibu Siddharta Gautama (Buddha), beristirahat di bawah pohon asoka saat hamil, seolah merayakan kelahiran putranya, menurut athaya.co.id. Simbol kesucian: Bunga ini dianggap suci oleh umat Hindu Buddha dan sering digunakan dalam upacara keagamaan untuk menghormati para dewa. Manfaat:Bunga asoka memiliki manfaat kesehatan sebagai antioksidan alami, anti-inflamasi, dan pembantu penyembuhan luka karena kandungan flavonoid, tanin, dan saponin di dalamnya. Manfaat lainnya termasuk membantu mencegah anemia dengan merangsang produksi sel darah merah, mengatasi hipertensi dan kram, serta mengatasi masalah kesehatan wanita seperti menstruasi tidak teratur. Manfaat untuk Kesehatan Antioksidan dan Anti-inflamasi: Flavonoid dalam bunga asoka berfungsi sebagai antioksidan yang melawan radikal bebas, sementara sifat anti-inflamasinya dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan. Penyembuhan Luka: Bunga asoka dapat mempercepat penyembuhan luka dan memar, serta membantu pembentukan pembuluh darah baru berkat kandungan flavonoid dan tanin. Mencegah Anemia: Kandungan zat besi pada bunga asoka membantu merangsang produksi sel darah merah dan hemoglobin, sehingga baik untuk mencegah anemia. Mengatasi Hipertensi: Air rebusan bunga asoka secara tradisional digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Mengatasi Kram: Ramuan bunga asoka dapat membantu mengatasi kram otot pada kaki dan betis. Mengatasi Masalah Wanita: Bunga asoka juga dikenal untuk membantu menenangkan otot rahim dan melancarkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Panduan Peratan : Untuk merawat bunga asoka, letakkan tanaman di tempat yang mendapat sinar matahari penuh agar bunga rimbun, lakukan penyiraman rutin setiap hari atau saat tanah kering, dan pangkas batang secara teratur untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Pemupukan sebulan sekali dengan pupuk seimbang atau pupuk pembungaan juga penting untuk mendukung bunga yang lebat. Berikut adalah panduan perawatan bunga asoka secara lebih detail: 1. Cahaya Matahari Perlu Sinar Matahari Penuh: Bunga asoka membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh sehat dan berbunga lebat. Lokasi Outdoor: Tanaman ini lebih cocok untuk diletakkan di luar ruangan atau area outdoor yang terkena sinar matahari langsung. 2. Penyiraman Penyiraman Rutin: Siram bunga asoka secara rutin untuk menjaga kelembapan tanah. Waktu Penyiraman: Lakukan penyiraman setiap hari, terutama di pagi atau sore hari, atau setiap kali tanah terasa kering. Air Bersih: Gunakan air bersih yang tidak terkontaminasi zat kimia agar tanaman dapat tumbuh sehat. 3. Pemupukan Jenis Pupuk: Gunakan pupuk seimbang atau pupuk khusus pembungaan untuk mendorong pertumbuhan bunga yang lebat. Frekuensi: Berikan pupuk sebulan sekali selama musim tanam untuk memberikan nutrisi yang cukup. Hindari Pemupukan Berlebihan: Pemupukan yang berlebihan dapat menyebabkan kurangnya bunga, jadi ikuti frekuensi yang direkomendasikan. 4. Pemangkasan Untuk Pertumbuhan Rimbun: Lakukan pemangkasan batang secara rutin untuk merangsang munculnya tunas baru, sehingga tanaman menjadi lebih rimbun dan menghasilkan lebih banyak bunga. Waktu yang Tepat: Pemangkasan dapat dilakukan setelah bunga mekar atau saat tanaman terlihat tidak rapi. 5. Lingkungan dan Tanah Suhu Hangat: Bunga asoka menyukai lingkungan yang hangat dan lembab, dengan suhu di atas 15 derajat Celsius. Hindari Angin Dingin: Jauhkan asoka dari tempat yang dingin atau berangin, seperti dekat jendela atau AC. Tanah Subur: Tanam asoka dalam campuran tanah yang kaya akan material organik, seperti pupuk kandang, untuk menjaga kesuburan.
_(1).png)




