SAMBANG DARA KELAS X. 4
sambang darah
Gambar : BUNGA SAMBANG DARAH
1. Identitas Sambang Dara
Nama ilmiah: Excoecaria cochinchinensis
Nama lokal: Sambang Dara, Siamese croton, Chinese croton
Famili: Euphorbiaceae
Ciri-ciri:
Daun berwarna hijau mengilap di bagian atas dan merah keunguan di bagian bawah.
Bentuk daun oval memanjang dengan ujung runcing.
Batang berkayu dengan banyak percabangan.
Tinggi bisa mencapai 1–2 meter jika dibiarkan tumbuh bebas.
Habitat: Tumbuh baik di daerah tropis dengan cahaya cukup dan tanah gembur.
---
2. Asal Usul Sambang Dara
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara (khususnya Thailand, Vietnam, dan Kamboja).
Disebarluaskan ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia, sebagai tanaman hias pekarangan.
Nama "sambang dara" di Indonesia diyakini berasal dari warna daun bagian bawah yang merah keunguan, menyerupai warna darah.
---
3. Manfaat Sambang Dara
Selain untuk hiasan, sambang dara juga bermanfaat dalam pengobatan tradisional:
Obat herbal:
Daunnya digunakan untuk membantu menghentikan pendarahan ringan.
Digunakan sebagai obat tradisional untuk radang tenggorokan, batuk, dan diare.
Mengandung senyawa antiinflamasi dan antioksidan.
Estetika:
Daun dengan kombinasi hijau–merah menjadikannya tanaman hias pagar atau pot yang menarik.
Ekologi:
Bisa berfungsi sebagai penyerap polusi udara di sekitar rumah.
---
4. Panduan Perawatan Sambang Dara
Cahaya: Suka sinar matahari tidak langsung, tapi masih tahan di tempat agak teduh.
Penyiraman: Siram 2–3 kali seminggu; jangan sampai tanah terlalu kering atau becek.
Tanah: Gunakan media tanam gembur dengan campuran tanah, pasir, dan kompos.
Pemangkasan: Pangkas secara rutin agar bentuk rapi dan pertumbuhan daun lebih lebat.
Pemupukan: Beri pupuk organik atau NPK rendah dosis 1–2 bulan sekali.
Perbanyakan: Biasanya dengan stek batang, cukup cepat tumbuh jika ditanam di tanah lembap.
Perlindungan: Hindari tempat yang terlalu panas karena bisa membuat daun gosong.
_(1).png)




