Hanjuang merah, kelas X.11
Hanjuang merah

Gambar : Hanjuang merah
1.Hanjuang merah, atau dikenal juga dengan Andong Merah, adalah tanaman hias dari genus Cordyline dengan nama ilmiah Cordyline fruticosa. Tanaman ini memiliki daun berwarna merah keunguan yang khas, merupakan tumbuhan perdu dengan akar serabut, dan terkenal karena manfaatnya sebagai tanaman obat tradisional serta memiliki nilai filosofis dan budaya di masyarakat Sunda dan Bali sebagai simbol pembatas ruang.
Karakteristik Fisik
Nama Ilmiah: Cordyline fruticosa.
Morfologi: Tanaman perdu bercabang dengan tinggi sekitar 2-4 meter, batang keras berwarna cokelat keabu-abuan, dan akar serabut berwarna putih kekuningan.
Daun: Berbentuk lanset, panjang sekitar 30-50 cm, tepi rata, ujung dan pangkalnya runcing. Daun ini susunannya berjejal seperti spiral di ujung batang dan memiliki warna merah keunguan yang mencolok.
Bunga: Tipe bunga majemuk berwarna kuning atau ungu muda, tersusun dalam malai yang panjang.
Asal dan Penyebaran
Hanjuang merah adalah tanaman asli Asia Tenggara, Oseania, hingga Kepulauan Polinesia dan Samudra Hindia.
Fungsi dan Manfaat
Tanaman Hias: Populer sebagai tanaman hias taman karena warna dan bentuk daunnya yang menarik.
Tanaman Obat: Daunnya mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat digunakan untuk mengatasi diare, wasir, dan membantu menurunkan kolesterol.
Simbol Budaya: Di masyarakat Sunda dan Bali, hanjuang sering dijadikan "pembatas ruang" secara harfiah maupun filosofis, serta dianggap memiliki kekuatan untuk melindungi pemiliknya dari energi negatif dan bencana.
Nama Lokal
Tanaman hanjuang memiliki berbagai nama lokal di Indonesia, antara lain:
Andong Merah
Kayu Urip (Madura)
Endong (Bali, Nusa Tenggara)
Bakjuang (Aceh)
Linjuang (Batak)
2.Asal usul "Hanjuang merah" atau dikenal juga sebagai Hanjuang merah atau Andong merah (nama ilmiah Cordyline fruticosa) adalah tanaman asli Asia Tenggara, Oseania, dan Kepulauan Pasifik yang sudah menyebar luas ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Eropa, Polinesia, Hawaii, dan Selandia Baru. Tanaman ini bukan hanya populer sebagai tanaman hias karena daunnya yang menarik, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang kuat dalam masyarakat Sunda, Bali, dan masyarakat lainnya sebagai simbol penanda keberadaan, pembatas ruang, atau bahkan sebagai penangkal mara bahaya.
3.Manfaat hanjuang merah (atau andong merah) antara lain sebagai obat tradisional untuk mengatasi diare, batuk berdahak, membantu menurunkan kolesterol, meredakan peradangan dan mempercepat penyembuhan luka, menjaga kesehatan lambung, serta dapat digunakan untuk mengatasi radang gusi dan wasir. Daun hanjuang merah mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang berkontribusi pada khasiatnya
4.Untuk merawat hanjuang merah, pastikan tanaman mendapat cahaya matahari tidak langsung dan penyiraman yang konsisten namun tidak berlebihan, menjaga tanah tetap lembap tapi tidak tergenang air. Lakukan pemangkasan rutin pada daun kering atau rusak untuk menjaga bentuk dan kesehatan tanaman. Berikan pupuk cair atau organik setiap bulan untuk mendukung pertumbuhan yang sehat dan warna daun yang cerah.
_(1).png)




