Daun jinten, X-12, kel. 5
Daun jinten

Gambar : Daun jinten
1.idetentitas tanaman:nama ilmiah: Coleus amboinicus Lour.
Famili: Lamiaceae (suku mint)
Nama daerah: Daun jinten, torbangun, bangun-bangun, jawer kotok, iler
Morfologi: Batang berdaging, daun tebal berbulu & aromatik, bunga ungu kebiruan
Habitat: Daerah tropis, tumbuh di pekarangan/dataran rendah–sedang
Manfaat: Obat batuk, asma, masuk angin, pelancar ASI, bumbu masakan
asal usul tanaman:Diduga pertama kali tumbuh liar di Afrika, terutama daerah kering.
Dibawa ke India dan dimanfaatkan sebagai tanaman obat serta bumbu dapur.
Dari India, menyebar ke Asia Tenggara melalui perdagangan dan kolonisasi.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal luas dan beradaptasi baik di berbagai daerah, sehingga punya banyak nama lokal (torbangun di Sumut, iler di Jawa, dll.).
Jadi, asal utamanya kemungkinan Afrika – India, lalu menyebar secara luas ke daerah tropis.
manfaat Daun jinten:1. Kesehatan
Meredakan batuk, pilek, dan asma (karena mengandung minyak atsiri: karvakrol & timol).
Mengatasi masuk angin, sakit perut, diare ringan.
Mengurangi peradangan dan nyeri.
Membantu menurunkan demam.
Melancarkan ASI (terutama di Sumatera Utara, dikenal sebagai sayur torbangun untuk ibu melahirkan).
2. Kuliner
Daun segar digunakan sebagai bumbu masakan karena aromanya mirip oregano/mint.
Dipakai dalam sup, tumisan, dan sambal.
3. Lainnya
Tanaman hias dan tanaman pagar karena bentuk daun tebal dan beraroma khas.
Aromanya bisa digunakan sebagai pengusir serangga alami.
panduan perawatan tanaman:1. Media Tanam
Gunakan tanah gembur, subur, dan kaya bahan organik.
Campuran ideal: tanah taman + kompos/pupuk kandang (1:1).
Pastikan drainase baik agar akar tidak membusuk.
2. Penyiraman
Siram 1–2 kali sehari (pagi/sore) secukupnya.
Hindari air menggenang karena batangnya mudah busuk.
3. Cahaya Matahari
Butuh sinar matahari cukup (4–6 jam per hari).
Bisa ditanam di pot di teras/pekarangan yang terang.
4. Pemupukan
Berikan pupuk organik (kompos, pupuk kandang) setiap 1–2 bulan sekali.
Pupuk cair organik bisa ditambahkan untuk mempercepat pertumbuhan.
5. Perbanyakan
Mudah diperbanyak dengan stek batang.
Potong batang ±10–15 cm, buang sebagian daun, lalu tancapkan ke media tanam lembap.
6. Perawatan Rutin
Pangkas daun/tunas tua agar tanaman tetap rimbun.
Cek hama (ulat, kutu daun), semprot dengan larutan sabun cair atau pestisida nabati jika perlu.
Jika daun menguning, kurangi penyiraman dan cek kesuburan tanah.
_(1).png)




